Total Productive Maintenance (TPM) adalah suatu sistem yang dikembangkan dan digunakan untuk memelihara serta meningkatkan kualitas produksi. Melalui perawatan peralatan produksi dengan melibatkan seluruh karyawan.
Menciptakan lingkungan kerja yang produktif dengan membangun budaya kerja disiplin, melalui gerakan 5R:
- Ringkas
- Rapih
- Resik
- Rawat
- Rajin
GEMBA (Tempat yang sesungguhnya) adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan dimana tindakan terjadi, melihat maupun datang langsung ke tempat tersebut bertujuan perbaikan bisa tepat sasaran.
Autonomous Maintenance (AM) merupakan kegiatan perawatan mesin ringan yang dilakukan oleh operator mesin tersebut, selain perawatan yang dilakukan oleh bagian engineer maintenance. Kegiatan autonomous maintenance ini antara lain meliputi pengecekan (Inspecting) harian, pembersihan (Cleaning) mesin, pelumasan (Lubricating) , pengencangan (Tightening) mur/baut serta reparasi sederhana.
Focused Improvement (FI) merupakan salah satu pilar utama dari Total Productive Maintenance (TPM) yang secara spesifik bertujuan untuk meningkatkan Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Overall Equipment Effectiveness atau disingkat dengan OEE adalah suatu cara untuk mengukur kinerja mesin produksi dalam penerapan program TPM (Total Productive Maintenance). Pengukuran Kinerja dengan OEE (Overall Equipment Effectiveness) terdiri dari 3 komponen utama pada mesin produksi yaitu:
- Availability: Persentase waktu mesin beroperasi untuk menghasilkan produk terhadap waktu yang tersedia
- Performance: Persentase output mesin actual dibandingkan standard output dari mesin
- Quality: Persentase produk yang benar-benar bagus terhadap total produk yang diproses oleh mesin termasuk rework produk, defects maupun rejects